Pada suatu hari tepatnya pada hari jum’at saya kedatangan
sosok seorang badut yang biasa ngamen keliling kampung dengan membawa alat
elektronika yang seadanya , dia
bergoyang berjoged di depan rumah saya diiringi musik dari taperecorder , lalu
saya berikan dia uang sekedarnya kebetulan uang recehan lagi kosong (bukan
sombong nich) , karena waktu sudah menunjukan pukul 11 siang sang badut
bergegas tetapi dia menanyakan mesjid untuk melaksanakan shalat jum’at
(subhanalloh) seorang manusia yang
berbaju badut ternyata dia masih mampu memegang ketaqwaan .
Sang badutpun pergi ke mesjid dan saya kebetulan ada perlu
ke warung untuk membeli kebutuhan buat sore nanti, saya jalan beriringan dengan sang badut dan
sang badut tiba di depan mesjid lalu dia membuka pakaian badutnya , saya sampai terkejut dan miris
melihat sosok yang ada di balik baju badut itu ternyata seorang bapa bapa seusia 65 tahunan . disatu sisi aku
merasa salut bahwa seorang yang sudah tua yang seharusnya diam dan menikmati
hari tuanya ini malah masih mencari uang recehan untuk menyambung hidup
keluarganya. Di satu sisi lagi saya kasihan seandainya orang tua kita yang
melakukan pekerjaan itu , kita sebagai anaknya apakah akan tinggal diam atau
melarangnya . atau mungkin juga pak tua itu tidak mau merepotkan sanak
saudaranya selama dia masih mampu berusaha.
Kehidupan manusia
yang tak sama satu sama lain begitu juga rizqi yang telah diatur sama
yang Maha kuasa kita tak bisa menolak apapun yang telah menjadi ketentuan tuhan
tetapi kita di wajibkan untuk berusaha .Saya
sendiri merasa bersyukur kepada Allah atas nikmat dan rizqi yang telah
Allah berikan kepada saya beserta keluarga .
**Tuhan . . . limpahkanlah rizqi kepada kami rizqi yang tak
terhingga yang penuh baroqah agar kami mampu membantu sesama yang kekurangan . Amiin **by:pelangi*
2 komentar:
wow....terharu rekk....
koko chan terima kasih telah sudi mampir di blog saya .
Posting Komentar