Aku dulu memiliki puisi tentang bulan yg bersandar dilautan pasir bintang,dan kilau cahayanya berlarian ditepian wajahmu.
Juga tentang putik bunga jambu yg gugur mengurai rambutmu,keindahan itu begitu utuh terbingkai syair makna rindu.
Semestinya malam ini aku ingat,
ketika bulir bening dilentik bulu matamu mengalir lambat selusuri lembut pipimu dan menyentuh garis batas bibirmu.
Seketika kita berujar untuk menanggalkan kisah perjalanan cinta yang ada.
Lalu catatan ini membisu terbungkus rapih dalam kantong kusamku . entah esok atau lusa catatan itu akan ku buka kembali dan membuka kisah baru tentang kita yang terhalang dinding penyekat. Harapan itu masih ada ku simpan dalam palung laut yang terdalam .
Demi tempat itu demi rindu padamu ku ukir namamu di kanvas
hatiku yang bersih tak ternoda dan tak siapapun tahu , betapa berat rasa ini
padamu.*by:pelangi*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar