TERIMA KASIH TELAH MAMPIR DI BLOG PELANGI
Blog gado gado yang sangat sederhana

Minggu, 30 September 2012

Menghadapi Kritikan

OPINI DUNIA AKSARA
Oleh admin White


Orang normal tidak akan pernah suka mendengar kelemahannya dibeberkan pada pekerjaan yang telah ia lakukan dengan sepenuh hati. Lalu bagaimana caranya memiliki kekuatan untuk menghadapi kritikan? Harus dengan tenang dong, jangan depresi, apalagi emosi. Mungkin tips-tips berikut ini bermanfaat bagi Sahabat Dunia yang (mungkin) belum berpengalaman menghadapi kritikan yang pedas, tajam, penuh kecaman dan terkadang malah rasanya seperti penuh dengan kebencian. Untuk hal yang terakhir ini bisa terasa demikian karena biasanya kita pasang kacamata kuda dalam memandang apapun di kehidupan kita, tidak mau membuka wawasan kita dan "memaksa" orang lain harus sejalan pikir dengan kita, akibatnya? Ketika menerima kritik maka tindakan kita adalah "mendadak dangdut" dan lebay seketika. Lalu harus bagaimana sikap yang benar dalam menghadapi kritikan, terutama di dunia kepenulisan?


1. Bedakan antara fakta dan opini.
Ketika kamu menyerahkan atau mempublikasikan karyamu di tempat terbuka, kamu sudah memberi pintu akses untuk komentar. Orang lain bisa saja menganggapnya sebagai celah kesempatan untuk mencurahkan kekesalannya pada karyamu (atau pada dirimu pribadi). Tapi ada juga kok pasti, segelintir orang yang benar-benar serius paham pada karyamu dan benar-benar serius terhadap feedback yang diberikannya. Tujuannya? Untuk menjadikan karyamu semakin baik. Belajar mengenali dan menghadapi kritik (bahkan untuk yang sangat sulit kamu terima) adalah salah satu tekhnik lihai bagi kamu yang sedang mengasah ilmu dan berkarya.

2. Kulit badak dong!
Jangan super sensi. Tumbuhkan kulitmu setebal badak, tapi jangan membangun tembok. Mampu menerima satu tembakan dengan dagu tegak dan tersenyum, akan menjadikanmu sebagai orang yang gagah dan keren.

3. Lihat semuanya dari jauh.
Obyektivitas lebih jelas, fokus menajam, dan penglihatan jadi 20/20 ketika dua langkah bergerak ke belakang. Bahkan, dalam kritik yang terpedas pun dapat ditemukan mutiara informasi.

4. Mendengarkan.
Kamu pasti nggak sabar dong kepingin segera menyambar komentar-komentar orang dengan petirmu? Tapi cobalah memberi kesempatan pada dirimu untuk lebih tenang. Jangan jadi defensive, itu tidak akan membuat karyamu jadi lebih baik ke depannya.

5. Sarkasme.
Bila memang harus, why not? Tapi jangan dengan emosi tinggi. Sembur balik dengan akrobat kata-kata yang cantik tapi menusuk dalam bungkusan sarkasme. Sarkasme itu bukan arogansi dan nggak harus dalam bentuk caci maki loh..


Itu tips-tips untuk membangun kekuatan awal terhadap kritik. Karena dalam berkarya, cepat atau lambat kamu akan menghadapi kritikan publik. Kritik memang menyakitkan, tapi tidak ada yang personal sepanjang kamu sendiri bisa bijak dan tahu di mana kakimu harus berpijak. Tetaplah berkarya. Yakinkan hatimu bahwa TAK AKAN ADA kritik dari manapun yang bisa membuatmu jadi defensive atau malah bisa sukses menyakiti dimu. Kritik, telah mati di tanganmu. Kamu sendiri yang telah membunuhnya, dengan kebijakanmu, kesabaranmu, dan rasa percaya dirimu.

Akhir kata, jangan cari pujian bila kamu ingin meraih kesuksesan.
Salam

Tidak ada komentar: