OPINI DUNIA AKSARA
Oleh admin White
Orang normal tidak akan pernah suka mendengar
kelemahannya dibeberkan pada pekerjaan yang telah ia lakukan dengan sepenuh
hati. Lalu bagaimana caranya memiliki kekuatan untuk menghadapi kritikan? Harus
dengan tenang dong, jangan depresi, apalagi emosi. Mungkin tips-tips berikut
ini bermanfaat bagi Sahabat Dunia yang (mungkin) belum berpengalaman menghadapi
kritikan yang pedas, tajam, penuh kecaman dan terkadang malah rasanya seperti
penuh dengan kebencian. Untuk hal yang terakhir ini bisa terasa demikian karena
biasanya kita pasang kacamata kuda dalam memandang apapun di kehidupan kita,
tidak mau membuka wawasan kita dan "memaksa" orang lain harus sejalan
pikir dengan kita, akibatnya? Ketika menerima kritik maka tindakan kita adalah
"mendadak dangdut" dan lebay seketika. Lalu harus bagaimana sikap
yang benar dalam menghadapi kritikan, terutama di dunia kepenulisan?
1. Bedakan antara fakta dan opini.
Ketika kamu menyerahkan atau mempublikasikan karyamu di
tempat terbuka, kamu sudah memberi pintu akses untuk komentar. Orang lain bisa
saja menganggapnya sebagai celah kesempatan untuk mencurahkan kekesalannya pada
karyamu (atau pada dirimu pribadi). Tapi ada juga kok pasti, segelintir orang
yang benar-benar serius paham pada karyamu dan benar-benar serius terhadap
feedback yang diberikannya. Tujuannya? Untuk menjadikan karyamu semakin baik.
Belajar mengenali dan menghadapi kritik (bahkan untuk yang sangat sulit kamu
terima) adalah salah satu tekhnik lihai bagi kamu yang sedang mengasah ilmu dan
berkarya.
2. Kulit badak dong!
Jangan super sensi. Tumbuhkan kulitmu setebal badak,
tapi jangan membangun tembok. Mampu menerima satu tembakan dengan dagu tegak
dan tersenyum, akan menjadikanmu sebagai orang yang gagah dan keren.
3. Lihat semuanya dari jauh.
Obyektivitas lebih jelas, fokus menajam, dan penglihatan
jadi 20/20 ketika dua langkah bergerak ke belakang. Bahkan, dalam kritik yang
terpedas pun dapat ditemukan mutiara informasi.
4. Mendengarkan.
Kamu pasti nggak sabar dong kepingin segera menyambar
komentar-komentar orang dengan petirmu? Tapi cobalah memberi kesempatan pada
dirimu untuk lebih tenang. Jangan jadi defensive, itu tidak akan membuat
karyamu jadi lebih baik ke depannya.
5. Sarkasme.
Bila memang harus, why not? Tapi jangan dengan emosi
tinggi. Sembur balik dengan akrobat kata-kata yang cantik tapi menusuk dalam
bungkusan sarkasme. Sarkasme itu bukan arogansi dan nggak harus dalam bentuk
caci maki loh..
Itu tips-tips untuk membangun kekuatan awal terhadap
kritik. Karena dalam berkarya, cepat atau lambat kamu akan menghadapi kritikan
publik. Kritik memang menyakitkan, tapi tidak ada yang personal sepanjang kamu
sendiri bisa bijak dan tahu di mana kakimu harus berpijak. Tetaplah berkarya.
Yakinkan hatimu bahwa TAK AKAN ADA kritik dari manapun yang bisa membuatmu jadi
defensive atau malah bisa sukses menyakiti dimu. Kritik, telah mati di
tanganmu. Kamu sendiri yang telah membunuhnya, dengan kebijakanmu, kesabaranmu,
dan rasa percaya dirimu.
Akhir kata, jangan cari pujian bila kamu ingin meraih
kesuksesan.
Salam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar