Di suatu pagi di halaman madrasah dimana sekelompok ibu ibu
sedang asyik berbincang sembari nunggu anaknya belajar , kupingku mendengar
celoteh mereka yang tak layak diucapkan seorang anak terhadap ibu kandungnya.
Sambil bersenda gurau mereka berkata kesana kemari dan
akhirnya diantara mereka berkata : “Dulu selagi ibu ada serumah bersamaku aku
gak cape seperti ini , harus memasak ,
mencuci , menyiapkan sarapan buat suami dll, masalah pekerjaan rumah tangga
yang biasa dikejakan oleh ibuku sekarang beralih ketanganku karena ibu kembali
kerumahnya . Kini semua aku yang mengerjakan lihatlah tanganku sampai terluka
begini," katanya sambil memperlihatkan tangannya yang gak seberapa luka , Cuma
merah sedikit karena bekas bilasan cucian .
Aku sedikit kaget dengan celoteh seorang ibu tadi , yang
seharusnya seorang ibu terlebih ibu kita sendiri yang sudah tua , tak
selayaknya bekerja seperti itu dan dipekerjakan oleh kita yang sebaiknya ibu
itu banyak istirahat menikmati masa tuanya ini malah dipekerjakan bagaikan
seorang pembantu yang tak dibayar (gratisan) , dimanakah hati nurani mu . .
.hai . . . ?
Aku merasa heran karena aku tak pernah memperkerjakan ibuku
walau hanya memcuci piring bekasnya tetapi orang ini malahan jauh lebih tak
menghargai ibunya sebagai ibunya sendiri . akupun mencoba memperingatkan untuk
belajar mandiri kepada orang itu dan jangan terlalu bergantung kepada orang
lain walaupun itu seorang pembantu yang dibayar , karena suatu saat bibi (
pembantu) pun pasti ingin istirahat atau sakit , nah disini kita harus mampu
melakukan semua pekerjaan rumah tangga .
Apa yang di terimanya dia malah balik ngomel “ biarin saja
toh itu ibuku bukan ibumu” memang masalah buat lho ? katanya . Semua ibu ibupun
serentak mengiyakan apa apa kataku tetapi dasar orang yang merasa paling kaya ,
dia lantas pergi sambil ngedumel dan tak lama kemudian kamipun bubar karena
anak anak sudah keluar dari madrasah.
Do’aku untuk ibu
Ibu . . .
Kau pahlawan yang tak pernah meminta imbalan ataupun tanda
jasa
Perhatianmu tak mengenal waktu
Ibu . . .
Semoga kau menemukan kebahagian di alam sana
Do’aku teriring sujudku pada Robbi ,ku persempahkan untukmu
ibu.
"Ya Allah, ampunilah dosa ku dan dosa kedua orang tua
ku. masih terbayang air mata ibu yang mengalir dan rintihannya disetiap malam
ketika berdo’a memohon kepadaMu untuk kebahagiaan ku, anaknya. Sayangilah Ibu
dan ayah ku sebagaimana beliau meyayangi ku sewaktu kecil hingga beliau wafat.
Ya Allah, Muliakanlah mereka, lapangkanlah di alam kuburnya
,tiada pernah kami sanggup menggantikan setiap tetes air mata ibu dan keringat
ayah." Aamin.