Seberkas sinar yang datang menjelma
Berharap dapat hangatkan sukma
Berpelukan indah dalam nyata
Yang menggigil di tengah lautan nestapa
Berharap dapat hangatkan sukma
Berpelukan indah dalam nyata
Yang menggigil di tengah lautan nestapa
Namun semua hanya sebuah fatamorgana
Untaian aksara telah merampas sekeping asa
Menusuk jiwa yang telah tergores luka
Percik api yang kian lama kian membara
Seakan tak mampu dipadamkan rinai tak kasat mata
Sebarkan abu semaikan bunga duka lara
Memendam ataukah mendendam
Merajut hati yang terasa remuk redam
Menatap masa datang terasa muram
Menyanyikan senandung kusam
Dalam selasar malam menyepuh doa
Hati berkolaborasi dengan rasa yang tersisa
Hingga bahagia terenda di jala masa
Dan pelangi jiwa pun hadir di penghujung senja
Untaian aksara telah merampas sekeping asa
Menusuk jiwa yang telah tergores luka
Percik api yang kian lama kian membara
Seakan tak mampu dipadamkan rinai tak kasat mata
Sebarkan abu semaikan bunga duka lara
Memendam ataukah mendendam
Merajut hati yang terasa remuk redam
Menatap masa datang terasa muram
Menyanyikan senandung kusam
Dalam selasar malam menyepuh doa
Hati berkolaborasi dengan rasa yang tersisa
Hingga bahagia terenda di jala masa
Dan pelangi jiwa pun hadir di penghujung senja
*by : Karmila Ratna Dewi*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar