Setiap kata terucap Tanya tak sepatahpun terjawab , entah
ada apa sebenarnya yang terjadi di balik hati,
kucoba dan terus ku telusuri arti
dari semua aksara yang tak terjamah rasa . apa di balik berita yang tanpa kata
mungkinkah hanya mega mega penghias cakrawala dikala senja ataukah memang
pengagum sejati pelangi yang lagi berseri .
Aaahh dusta yang
kurasa kalau dia tak pernah melukiskan aksara tanpa makna , tersirat
dari tatap lukisan yang sarat dengan pujian dan
lantunan puisi yang bersahutan . indah mungkin buat dia disaat itu tanpa
menoleh duri yang menyangkut di helai kerudung daun mawar tak takut basah karena embun yang menempel di
kelopaknya , yang dirasa hanyalah harumnya kasmaran dalam bunga aksara.
Kapankah aksaraku terjawab indah ? lirih ku tulis bait demi bait
tetapi nihil aksara yang tanpa sarat tiada terbaca sang tuna netra . haruskah
kubisikan lewat dedaun telinga dengan merdu mendayu ? ku rasa tidak juga ,
karena dia mungkin tuna rungu . aaah hanya tinggal asa yang melayang keangkasa
menemui rembulan disana . adakah bintang penerang di gelap malam akan
menuntunku merajut dan menenun kembali rajutan yang telah terkoyak ? entahlah
hanya segelayut awan yang tahu tentang itu , tentang koyaknya rajutan aksara
yang tercecer tanpa terbaca.
Walau sampai Kini aksara
tak pernah terbaca ,ku masih merajut sisa sisa aksara yang ter cecer di dermaga harapan, semoga aku mampu menenun kerudung yang indah tanpa kata, tanpa tatapan
cela. semoga hari bergulir tiada duri yang menusuk mata kakiku dimana kaki
melangkah , dan akasara tetap ku tenun menjadi helaian cerita duka.*by:pelangi*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar