Cinta . . . oooh cinta
Apakah benar cinta itu buta? Tidak
sama sekali.
Nafsulah yang buta dan matalah yang membutakan Cinta
Nafsulah yang buta dan matalah yang membutakan Cinta
Cinta hakekatnya menerima dan cinta
itu sungguh suci.
Orang yang mencinta melihat dan menyadari sisi buruk kekasih.
Karena besarnya cinta, dia berusaha menerima dan mentolerir.
Orang yang mencinta melihat dan menyadari sisi buruk kekasih.
Karena besarnya cinta, dia berusaha menerima dan mentolerir.
Tentu ada keinginan agar sisi buruk itu
membaik.
Namun keinginan itu haruslah didasari perhatian dan maksud baik.
Tidak boleh ada kritik kasar, penolakan, kegeraman, atau rasa jijik.
meski pasangan sangat buruk, orang yang menjalin hubungan dengan penuh nafsu menerima tanpa keinginan memperbaiki.
Juga meninggalkan pasangan saat keinginannya terpuaskan, hanya karena pasangan punya secuil keburukan yang sangat mungkin diperbaiki....
Namun keinginan itu haruslah didasari perhatian dan maksud baik.
Tidak boleh ada kritik kasar, penolakan, kegeraman, atau rasa jijik.
meski pasangan sangat buruk, orang yang menjalin hubungan dengan penuh nafsu menerima tanpa keinginan memperbaiki.
Juga meninggalkan pasangan saat keinginannya terpuaskan, hanya karena pasangan punya secuil keburukan yang sangat mungkin diperbaiki....
Tetapi dasarlah yang namanya Cinta
selalu mencari yang lebih baik dari pada yang sudah ada walaupun sudah baik.
Hakekat baik disini bisa lewat perasaan atau pandangan kasat mata.
Cinta itu tidaklah buta yang buta
hanyalah akal dan pikiran kita di saat jatuh cinta.
Karena Cinta kita bisa lupa siapa
diri kita disaat kita sedang jatuh dalam pelukan kasmaran cinta.
Sungguh ironisnya cinta bisa
berdalih sejuta alasan demi mempertahankan cinta.
CINTA DENGAN SEJUTA MAKNA DAN SEJUTA
RASA
CINTA oooh CINTA . *by:pelangi*
CINTA oooh CINTA . *by:pelangi*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar